21 Feb 2011

Petaka Ekivalensi

Aneh. Itu kesanku untuk hari ini. Bagaimana tidak, saya mengikuti kuliah di kelas yang mayoritas anak 2010! Berasa paling tua rek, mengenaskan. Juga memalukan. Inilah salah satu kebodohan saya yang paling akut. Hanya karena keteldoran sih, bukan karena saya mengulang mata kuliah tersebut.

Awal sejarahnya seperti ini. Waktu ekivalensi mata kuliah zaman semester 4 dulu. Ada persyaratan pengambilan 2 mata kuliah yang dimerger jadi satu, diwajibkan lulus semua. Itu artinya jika hanya lulus satu mata kuliah saja, maka harus mengambil mata kuliah hasil merger tadi. Apesnya, aku lupa kalau ada pengecualian untuk satu mata kuliah yaitu kinematika mekanisme.

Padahal aku sudah lulus mata kuliah itu dengan predikat lumayan bagus lah, dapat AB. Eh, waktu nyontreng lembar ekivalensi, aku salah. Apes, form itu sudah tidak bisa diubah lagi. Praktis, sampai lulus nanti aku harus lulus 146 sks. Dan sepertinya bakal nambah jadi 152 sks karena ada overload sksku (kakean nabung sks tapi TAnya nggak diurusi, hehe)

Jadi waktu tadi kuliah, dibahas mata kuliah sangat amat dasar di Teknik Mesin. Mengesankan! Karena materinya sangat dasar bagiku. Ditambah aku kedinginan sekali gara-gara AC. Maunya keluar kelas, titip absen terus gitu, hehe. Tapi kayake asyik juga dijalani. Berasa berjiwa muda terus, dikelilingi maba-maba, hehe. (nggak ngaca blas yo? haha)

Sudahlah, saya jalani saja. Saya ambil manfaatnya. Terus maju ke depan. Nggak ada gunanya menyesali masa lalu terus-terusan (ngemeng opo sih???)

19 Feb 2011

Curhat GeJe

Sudah dua pekan saya tinggal di rumah tante saya. Jaraknya lumayan jauh kalau tidak mau dikatakan sangat jauh. Kurang lebih 23 km, jadi 56 km pulang pergi. Waktu tempuh? Relatif, tergantung kondisi jalanan Surabaya. Maklumlah, namanya juga kota metropolitan, kalau nggak macet, nggak gaul man! Hehe… kok malah nglantur to? Kebiasaan. Jawabannya : paling cepat 25 menit paling lama tak terhingga. Kalau rekor : 1,5 jam pas terjebak banjir.

Karena males nulis yang berat-berat di blog ini, jadi hanya saya isi dengan curhatan gombal saya. Sebenarnya ada stok tulisan “serius” tapi males juga kalau dipublis, takut pamali (nyambung nggak sih?). Kalau mau realistis, jarang temen yang buka blog saya. Males promosi, lha nggak ada promo apapun di sini, hehe.

Eh, kemarin jumat (18/2) saya di rumah seharian. Menjadi Bapak sekaligus Ibu rumah tangga sekaligus. Itung-itung bisa menjadi latihan saat berumah tangga kelak, hehe. Pas itu lagi hujan deras plus angin bonus petir menyambar-nyambar. Lagi-lagi, tante saya curhat. Kali ini curatnya agak lucu, gokil malahan. Simak ya (kalau nggak mau, AWAS KOEN!).

Beliau lagi merasa gejala batuk dalam tenggorokannya. Setelah ke dokter, dikasih obat batuk merek INADRIL (bukan promosi). Nah, sama dokternya itu disuruh minum 1 sendok makan setiap kali minum. Tiga kali sehari. Percobaan pertama, diminum 1 sendok. Beliau ngrasa “kok nggak ngefek?”. Obatnya dirasa belum memberikan reaksi positif. Dicobanya nambah satu sendok lagi. “Kok masih nggak ngefek?”. Akhirnya ditaruh sendoknya dan diteguk botol obat itu, Habislah setengah botol dari isi obat itu. Hasilnya? Beliau langsung teler. Tertidur, tak sadarkan diri. 

Aku yang dicritain kayak gitu, langsung kaget dan tertawa lepas. Kalau overdosis kan nggak lucu? Bisa-bisa berabe. Tapi beliau menyampaikan dengan nada canda, jadinya saya pikir beliau fine-fine aja. Alhamdulillah, pikirku. Nggak terjadi hal yang ditakutkan. Saya cuman pesen, jangan diulangi lagi. Apalagi dipraktekkan ke anak kecil. Bisa-bisa, nggak cuman batuknya saja yang sembuh, nyawanya pun bisa wassalam.

Kantor,
19 Feb 2011

1 Feb 2011

Ceceran Tinta

Sedang Mengukir Guratan Tulisan Dalam (Insya Allah) Tiga Buku   (HOE)


BISMILLAH.......