28 Nov 2011

Lifespan Development


Hidup itu seperti rutinitas untuk mengisi dunia di antara dua hal saja: hidup sampai mati. Titik. Tinggal bagaimana warna hidup itu bisa membingkai masa sempit di dunia ini menjadi hal yang menarik, dan tentunya bukan sekedar satu warna rutinitas yang monoton.

Seperti pagi ini, mungkin sudah menjadi takdir saya yang harus seperti ini. Toh, saya sebenarnya juga tidak terlalu mengeluh dengan nasib ini. Agenda setiap minggu saya adalah membersihkan seluruh rumah seorang diri. Mirip pembantu rumah tangga, hanya saya punya shift wajib hari minggu. Mulai dari menyapu, ngepel, cuci piring, sampai ngatur-ngatur barang yang sangat berantakan –karena tidak pernah dirapikan selama sepekan. Hitung-hitung olahraga pagi, mengingat rumah ini lumayan melebar. Berseni bukan?

Kedua, saya ke pasar. Sudah menjadi hal biasa bagi saya, berbelanja sayuran atau lauk mentah untuk keperluan masak. Hari ini: kangkung, lombok abang, pencit dan ikan pindang. Sisanya masih ada stok di kulkas, begitu kata juru masak rumah ini alias tante saya. Oke, budhal bareng adik.

25 Nov 2011

Kala Delusi



Ini adalah saat mata melihat semua hal dengan fatamorgana penuh. Saat otak bisa berpikir tentang semua hal yang tidak nyata. Kala tangan bisa menyentuh benda, tapi tak bisa dirasakan. Saat nafas masih menghirup udara bersama zat biusnya. Kala jantung berdegub bersama detakan heroin. Kala kesadaran tertindih halusinasi. Inilah saat ini, hari ini.

Saya tidak mampu merasakan hembusan nafas dari tadi. Juga depakan kaki saya di atas mesin ini. Tak pula dengan tonjokan ringan ke bagian atas muka saya. Juga tidak dengan hembusan malam yang dingin ini. Saya tidak bisa merasakan, mana bau aspal, mana bau kasur. Semua nampak samar. Hingga tiba-tiba kendaraan beroda delapan tepat berada satu meter di depanku. Ia mengageti saya. Tapi itu pun tidak lama. Saya kembali berhalusinasi lagi.

Tangan saya bergetar hebat. Kaki saya kejang-kejang tidak karuan. Punggung saya seperti kesetrum. Mata saya tidak bisa diajak koordinasi untuk berakomodasi. Perut saya menjadi biduan malam. Otak saya sudah lari entah kemana. Sementara tubuh saya masih berada di atas kuda besi ini. Masih 30 kilometer di depan sana. Masih jam 10 malam.

Hari ini. Inilah sebuah malam dengan delusi tingkat dewa.

Tengah malam, 24 Nov

20 Nov 2011

Gado-Gado Gallery

Hari ini dipenuhi dengan agenda jalan-jalan. Diawali dengan pagi-pagi saya harus bersih-bersih rumah (agenda rutin akhir pekan). Lanjut ke DTC beli bedcover yang memakan waktu hampir sejam setengah. Ngampus. Terus ke Nikahan Mbak Indah. Ke DetCon. Osowilangon. Dan terakhir ngampus lagi nonton bola, hehe.

Sholat Dzuhur di Manarul Ilmi, Ashar di mushola PTC, maghrib di Masjid Muhajirin Pemkot, Isya di Baitul Muttaqin Keputih. Keyeen :)


Itu bawa karung apa mbak? haha 

Senyum terlebar = akan segera menyusul :D 



Ngintip akhi-akhi di depannya, hehe 



Muis nyari pasangan buat kucingnya :P 

Nah lho, kucing hamil saja masih diembat 

Mbak indah, so sweet..

pose sebelum manggung 


Jarang lihat pose nanda kayak gini, hehe 


mau kondangan :) 

13 Nov 2011

KuMoet (Kutipan Moetiara)


Dikutip dari grupnya Ustadz Soehardjoepri

Pernahkah...


Kau berada dalam situasi yang buntu. Semua terasa begitu sulit. Begitu tidak menyenangkan hambar. Kosong. Bahkan menakutkan?



Itu adalah saat di mana Allah mengijinkan kamu diuji, supaya kamu menyadari Keberadaan-Nya dan Alloh ingin mendengar rintihan dan doamu. Karena Alloh tahu kamu sudah mulai melupakan-Nya dalam kesenangan (QS 47:31 , 32:21)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari grup KPSI

Nobody can go back and start  a new beginning, but everyone can start today anda make a new ending -Maria Robinson

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Seperti apa pun  hari ini, semoga Allah tetap mengusap lembut hati kita, menjadikan kita bagian dari barang-barang yang berjiwa tenang. Yang kelak akan datang pada Allah dengan wajah bercahaya. 

Semoga hari-hari kita diwarnai kasih sayang-Nya. Dan setiap peluh dinilai sebagai pemberat amal kebaikan. 

12 Nov 2011

Sabar yo Hud!



Lima belas meter di depan sana. Satu bangunan berlantai enam itu nampak sudah menjadi rumah kedua saya. Kakiku melangkah pelan. Pelan sekali. Hingga enam belas langkah, nafas itu masih menggebu. Hingga entakan kaki ketujuhbelas, semuanya runtuh. Air mata saya tumpah. Kunang-kunang di depan mata menari. Memutari pandangan ku yang terulas menuju birunya langit.

Pernahkah anda merasakan kepasrahan total dengan kehidupan? Saat semua energi, usaha dan do'a yang anda curahkan tidak menghasilkan apa pun? Saat harapan tinggi yang anda usung, tak secuil pun terwujud? Kala semangat anda harus beradu dengan realitas yang menggilas total heroisme itu? 

Kondisi itulah yang sedang saya alami hampir mendekati tiga bulan terakhir. Saya sedang frustasi akut. Mendiamkan begitu saja sebuah masalah yang super besar, tergeletak begitu saja. Urusan yang berkenaan dengan hidup-mati saya. Hal yang berimbas pada sisa hidup saya di dunia, juga tentang akhirat yang penuh misteri itu. Tentang masa depan, tentang banyak orang, tentang keabsuran duniawi-keabadian. Kompleks.