28 Apr 2011

Aku Pernah Datang dan Aku Sangat Penurut

Sebuah kisah yang menggugah. Dari sini
Hati-hati, siapkan ember dan tisu! Kalau perlu serbet atau bedcover!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

True Story !!! Yu Yuan Gadis Kecil Berhati Malaikat. yang berjuang hidup dari Leukimia Ganas, setelah merasa tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan segala-galanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan. Sungguh, tak abis kata2 untuk Yu Yuan. Terima kasih telah memberikan contoh mulia kepada kami.

Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah saya pernah datang dan saya sangat penurut. Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dan membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. 

Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa. Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang kesanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit.

Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”.
 
Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa 
mau mati”. “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini”.

Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamakannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu Negara bahkan sampai keseluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini”. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. 

Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. 

Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati”. Yu Yuan kemudian berkata : “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. 

“Tante ini adalah surat wasiat saya.” Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dandiatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.

Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong, dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. “Sampai jumpa tante,
kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakana ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”. Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.

Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumupuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Didepan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.

26 Apr 2011

Rekomendasi Film: ? (tanda tanya)

? (TANDA TANYA)
Sutradara: Hanung Bramantyo Skenario: Titien Wattimena
Pemain:
Reza Rahardian, Revalina S. Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Henky Solaiman
Produksi: Mahaka Pictures dan Dapur Film

Kucuran air untuk tangan yang sedang berwudu. Lilin yang dinyalakan di pojok sebuah gereja tua. Hio yang dipersembahkan di meja doa. Inilah awal dari sebagian Indonesia yang disajikan dalam film ? (Tanda Tanya) karya terbaru sutradara Hanung Bramantyo. 

Lalu apa cerita di balik semua yang tampaknya bercahaya ini?

Alkisah, keluarga keturunan Tionghoa, Tan Kat Sun (Henky Solaiman) bersama istri dan putra tunggalnya, Ping Hen alias Hendra (Rio Dewanto), sudah lama mencari nafkah dari restoran dengan "menu toleran": babi dan nonbabi. Tan Kat Sun, pemeluk Konghucu, selalu mengingatkan pekerjanya yang muslim untuk salat. Keluarga lain pasangan muda beragama Islam, Menuk (Revalina S. Temat) dan Soleh (Reza Rahardian), hidup dengan ekonomi yang pas-pasan. Menuk menjadi tulang punggung ekonomi keluarga karena Soleh tidak bekerja. Menuk bekerja di restoran Tan Kat Sun dan pernah menjalin asmara dengan Hendra, tapi gagal karena perbedaan keyakinan. 

Di ujung kota, Rika (Endhita), seorang pemilik toko buku, baru saja bercerai dengan suaminya, dan tengah dalam proses mempelajari agama Katolik. Di masa transisi itulah Rika, yang berputra satu, bersahabat dengan Surya (Agus Kuncoro), seorang bintang film figuran, yang sering diejekdengan rasa sayangoleh Rika sebagai "sekuter" alias "selebriti kurang terkenal".

Film ini menyuguhkan ketegangan antartokoh dengan pelbagai persoalan yang mereka hadapi: ekonomi, sosial, cinta, dan keimanan. Semua persoalan diperlihatkan dari dua wajah agama dari ekspresi pemeluknya: lembut dan keras. Ping Hen (Konghucu), Soleh (Islam), dan Don (Katolik) adalah tokoh yang keras dari masing-masing agama. Ping Hen kecewa karena cintanya yang gagal dan cemoohan sebagai seorang keturunan Tionghoa. Soleh yang patuh beragama tampil dalam sosok pemarah akibat frustrasi terimpit beban harga diri karena merasa tak mampu membiayai keluarganya. 

SMS Bijak

Dari Icha:
Pada saat-saat seperti itu, Presiden Muluzi sibuk berkeliling negeri dengan gaya yang biasa, membagi-bagikan sedikit uang untuk menunjukkan kalau dia adalah orang besar. Ini adalah presiden yang sama, yang menjanjikan bahwa seluruh penduduk Malawi akan mendapatkan sepatu baru jika dia memenangkan pemilihan umum. Yah, bisa kau bayangkan. 

Tentu ketika pemilihan umum berakhir dan Muluzi menang, orang-orang mulai bertanya, "Mana sepatu kami?". Lalu, sang Presiden terpilih itu berbicara di radio seperti ini, "Rakyatku sekalian, apa aku kelihatan seperti orang gila? Bagaimana aku tahu ukuran sepatu setiap orang di Malawi? Aku tak pernah berjanji memberikan sepatu". Presiden, kami itu memang lucu sekali. -Bocah Penjinak Angin, William kamkwamba-

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawa Pos: Siswa SMPN 1 Jambi secara berjamaah membasuh kaki ibu dalam acara do'a bersama menjelang Unas. Opo Tumon? 
Comment: Hahaha, tumon kan?

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Jadi, apa yang kau lakukan?". Aku menarik nafas. "Setelah putus sekolah aku pergi ke perpustakaan dan aku dapat info tentang kincir angin. Aku coba dan aku berhasil". Aku pikir hadirin akan tertawa dengan bahasa inggrisku yang sangat buruk. Betapa terkejutnya aku ketika yang ku dengar adalah suara tepuk tangan. Setelah bertahun-tahun menderita -kelaparan dan terus menerus mencemaskan keluargaku, putus sekolah dan kesedihan ayahku. Dan ejekan orang-orang ketika aku mencoba membuat kincir angin, akhirnya aku diakui. -William Kamkwamba-

Rasulullah bersabada: "Allah telah menurunkan kepadaku dua pengaman/penyelamat bagi umat dari azab dan bencana, yaitu keberadaanku dan istighfar. Maka ketika aku telah tiada, masih tersisa satu pengaman hingga akhir kiamat, yaitu istighfar."  
Tafsir Tazkiyah, Dr Atabik Lutfi MA

Selalu Ada yang Baru



"Selalu ada yang baru", agaknya jargon ini patut untuk dilayangkan pada dosen mata kuliah satu ini. Dalam mata kuliah Menejemen Operasi dan Teknopreneurship (MOT) bersama Pak Ir. Bobby Oedy Pramudyo S, MSc. PhD. Tidak melulu membahas materi dalam perkuliahan yang terlampau teoritis. Minggu kemarin, kita membahas persoalan tentang bagaimana model pelayanan pendidikan berupa evaluasi belajar agar peserta didik tidak tertekan dan justru mengharapkan sebuah ujian. Merujuk pada artikel dalam situs kompas berjudul Ujian yang membahagiakan

Nah, pada tulisan tersebut dipaparkan bagaimana seharusnya para pendidik mengajarkan kepada peserta didik untuk nyaman dalam proses pembelajaran. Bahkan sampai pada tahap evaluasi atau ujian, peserta didik diharapkan bisa tetap menikmatinya. Dalam uraiannya, dia juga mengkritisi kalau pada umumnya kesalahan sistem pendidikan biasanya disebabkan oleh pendidiknya. Ya, pendidik yang tak tahu diri.

"Konon negeri ini butuh banyak guru dan dosen yang mampu menyikapi anak didik sebagai mitra dan anugerah yang membantunya untuk terus berkembang. Rasanya itulah guru sejati."

Lalu Pak Bobby melanjutkan, terus apa yang salah dengan mekanisme pembelajaran kita selama ini? Apa seorang dosen harus selalu bermurah hati pada mahasiswanya? Atau memang mahasiswa sekarang terkesan harus dimanja untuk bisa lulus, minimal lulus mata kuliah tertentu. Bagaimana pendapat anda?

21 Apr 2011

Terangan

Menderai seluas jagad
Hanya untuk satu wujud tujuan
Yang kadang nyata, kadang absurd
Ah, untuk apa manusia ada
Jikalau dunia hanya dibuat ritual hidup saja

Ini, Itu
Sama saja, tidak beragam
Seperti pantulan cermin tak hingga
Mendapati duplikat dimana-mana
Apa bedanya?

Kalau memang itu adalah kodrat
Esensinya seperti menguap
Atau hanya sebatas sebab-akibat
Layaknya Hukum Newton ketiga
Tidak segampang itu tentunya
Juga tidak serumit yang paling rumit

Menyelam dibawah alam sadar
Berharap tentang masa depan
Cemerlang, gemerlap, aduhai
Dalam wujud rumit
Serumit dan sembulet harapan manusia
Rumit, karena rakus
Atau hanya sekedar demi hidup?

Kebahagiaan kah? 
Apa kata itu jawabannya?
Entahlah, yang pasti semua manusia ingin bahagia
Bahagia dunia, juga pascanya

Merenda keadaan dengan usaha
Berpacu dengan do'a dan waktu yang menjalar
Menerawang usia yang tak lagi cerah
Hingga senja menjelang
Sendiri
Hanya dengan Dia

20 Apr 2011

Kutipan Bijak

Literatur yang paling populer menghubungkan tradisi ulang tahun dengan kaum pagan di zaman Yunani Kuno. Konon, mereka mempersembahkan kue mereka kepada Artemis, yang diyakini sebagai dewi bulan. Karenanya kue dibuat bulat mirip penampakan bulan purnama. Lilin-lilin menyala seperti bulan. Tafsiran lain menyebutkan bahwa lilin-lilin itu melambangkan bintang-bintang yang mengintari bulan. Segudang mitos sesat juga menyertai perayaan ulang tahun. Asap dari lilin-lilin konon akan membawa pengharapan mereka ke surga. Cara meniup semua lilin-lilin dalam satu nafas yang jika bisa padam semua, konon menjadi pertanda keinginannya akan terkabul. 

"Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka" (HR Abu Dawud)
Majalah Ar Risalah Agustus 2010

13 Apr 2011

Beib Lup Bbe

Iseng-iseng mencari arti kata "Beib" di situsnya si Mbaurekso Google. Apakah ada kesamaan dengan kata Babe, panggilan bapak di Betawi. Atau kata "Baby" yang diambil awalannya saja. Atau termasuk frase baru yang mirip kata "gan", "lol", dan lainnya. Diriku memang terlalu katrok, nggak gaul. Eh, dapatnya artikel ini :

Pertama:

"Beib lup bbe adalah sebuah nama aneh yang sulit untuk melafalkannya. Tercipta dari kedua jnis manusia yang saling menyayangi dimana nama tersebut telah menjadi nama paten dari dirikuuuu... Dan Beib adalah nama yang ditujukan untuk kaum adam. Lup, adalah sejenis kaca pembesar. Tapi itu bukan arti sebenarnya. Yang bener adalah ungkapan kasih sayang kepada pasangan. Dan Bbe, terlihat seperti nama hewan. tapi itu ditujukan untuk kaum hawa.

Kesimpulannya adalaaaahhhh... Jangan terlalu percaya dengan tulisan diatas. TERIMAKASIH :)  "


Kedua:
'beib, lagi dimana?'
'beib, cepet kesini ya...
sering denger kan??

beib, babe, baby panggilan manja ini akhir-akhir ini bikin geli kupingku, dan setelah kutarik-tarik ingatanku memang banyak kejadian lucu dengan panggilan ini...

- babe? aku masih muda kok belum bapak-bapak
(chatline yang dibagi sama teman yang lagi belajar chatting dan mencoba gaul tapi malah jawabannya ngawur...babe sabeni kali ye..... )

- beib, tar malam aq telpon yah
(chatline lagi dari teman yang sama yang bingung kok jadi 'beib')

- beib, aq panasin motor dulu ya, kata Elang (Andika Pratama) ke Stella (BCL)
abis itu Elang balik dan bilang: 'Babe itu bukannya film yang babi-babi gitu, brarti pacarmu...
(dari film Indonesia yang judulnya lupa)

beib, yang, hon
panggilan yang maksudnya sayang tapi bisa diplesetin jadi gak karuan...
gimana kalau pakai kata lama ajah: Dinda, Kanda hahahhahaha...soyo semrawut!

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gokil pek!  Dan ternyata memang benar bahwa "Beib" adalah suku kata pelafalan dari kata "baby". Payah!

Mengubah Nama Blog


Alamat blog saya yang dulu adalah www.danish-azman.blogspot.com yang sekarang saya ganti menjadi www.goresan-huda.blogspot.com
 
Mengapa diubah namanya? Pertanyaan ini muncul dari beberapa “penggemar gelap”. Ya, sejak log in sekitar 2 tahun yang lalu, blog ini seingat saya sudah ganti nama sebanyak 4 kali. Lima kali plus yang ini. Insya Allah yang terakhir ini akan saya jadikan permanen, kalau perlu saya ajukan hak patennya biar nggak dibacem,. hehe.

Balik lagi tentang nama. Nama yang paling saya ingat adalah griya-unik, terus griya-oerd, mimpiithu, terus pindah ke danish-azman. Nah, kalau sebelum-sebelumnya namanya saya ganti karena tidak popular banget. Terkesan aneh bin antik. Masak ada orang tahu artinya oerd? Hanya saya saja yang mengerti filosofinya.
Kalau untuk nama yang terakhir itu, begini ceritanya. Waktu awal gantinya, saya pengen alamatnya ada unsur nama saya pribadi. Eh, saya coba berkali-kali dengan banyak alternative, semuanya tidak bias. Nasib, nama pasaran. Akhirnya saya coba pakai bahasa arab saja. Itung-itung waktu itu saya sedang mengingat-ingat kosa kata bahasa arab yang masih nyathol di otak. 

Akhirnya dapat nama danish dan azman. Niatan awalnya bukan untuk nama pena atau nama samaran. Tapi sebuah ungkapan dalam bahasa arab yang memiliki filosofi tertentu. Dari asal katanya, Danish artinya ilmu pengetahuan. Sedangkan azman itu artinya cita-cita atau tujuan. Jadi dua kata ini kalau digabung artinya saya bercita-cita membentuk masa depan dengan ilmu pengetahuan yang sudah saya peroleh.

Ingat, ini bukan nama pena! Namun terlanjur basah, banyak teman-teman saya yang maniak sama KCB film sampai KCB sinetron, mempelesetkan nama di atas dengan nama Azzam. Ya, ustadz Azzam, pemeran utama KCB. Dengan modal nggombal dan ngember bahkan sampai mbbanjir, jadilah nama Azman berpeyorasi menjadi Azzam. Seolah-olah saya terobsesi dengan sosok ustadz Azzam? Sampe-sampai saya pun sering 
dipanggil ustadz Azzam. Oh, tidaaaakkk!

Saya benci film KCB. Juga perannya. Apalagi sinetronnya, nggilani! Tapi saya suka novelnya. Lebih nggak lebai daripada filmnya. Dan saya akui, saya kagum dengan pemerannya, bukan perannya. Lihatlah pemeran Azzam yang pada kehidupa nyata menunda kuliah untuk berwirausaha di Jakarta (asalnya dari Pasuruan). Sebentar lagi dia mau ke Amerika kuliah MBA. Sedangkan Okky (pemeran Anna) adalah seorang perantau yang sudah mandiri financial sejak SMP! Juga bisa berbahasa arab, inggris, belanda dan perancis. Sedangkan Meyda (pemeran Husna) adalah alumnis Teknik Lingkungan dan menjadi model sejak kecil. Tidak tergiur untuk melepas jilbabnya walaupun besar di lingkungan entertain. Sedangkan pemeran Furqon adalah “Cak”-nya orang Sulawesi selatan, duta pariwisata daerah setempat.

Jadi intinya, nama blog itu saya ganti semata-mata untuk menghindari panggilan aneh yang justru memuakkan!

12 Apr 2011

Tentang Kehidupan

Sebuah artikel bagus. Tulisan tentang asal usul kehidupan. Ditulis dengan  merujuk pada sumber-sumber faham materialisme. Menarik. Bagi orang orientalis, terkadang filsafat kehidupan pun harus dijelaskan dengan pemahaman sebab akibat. Berproses dengan fakta dan logika yang mutlak wajib dipenuhi. Hampir sama dengan pemikiranku. Jika ada A, maka ada B. Hukum alam. Atau Hukum Newton ke-3, aksi-reaksi.

Tentang kehidupan. Jujur, saya paling maniak dengan ilmu-ilmu angkasa. Bahasa kerennya Antariksa atau Astronomi. Dari kelas 5 SD, buku bacaan yang paling saya ingat adalah "Universe for Beginner", sebuah buku yang mengupas dasar-dasar pengetahuan angkasa. Dari planet, bintang, komet, galaksi, asteroid, black hole sampai hukum relativitas Einstein yang mengungkapkan bahwa ruang itu tapi waktu itu relatif. Wow, lorong waktu! Atau DORAEMON!

Ya. Beberapa hal yang sangat menggelitik saya tentang alam semesta adalah gambarnya. Memukau! Membuat saya ngiler seember. Indahnya alam semesta, seperti lukasan maha raksasa yang terbentang sejagad. Saya kira lukisan Monalisa pun kalah dengan 'lukisan" ini. Kedua, adalah sesuatu dibalik black hole. Ingat saya, black hole itu menyerap energi. Bukan hanya energi layaknya tenaga dalam artian visual, tapi materi dan cahaya pun bisa diserap olehnya. Bahkan bumi atau matahari misalkan pedekate ke dia, bisa lenyap seketika! Nah, terus materi itu berubah jadi apa? Terus ada apa dibalik black hole itu?

10 Apr 2011

Ayo, Mahasiswa Mengajar!


Bagi banyak orang, pendidikan adalah alternatif utama mencapai cita-cita. Atau minimal bisa memberi jaminan pekerjaan di masa depan nanti. Namun sejatinya, kita tidak pernah bisa memilih takdir dimana kita dilahirkan. Terlahir di kota atau desa sudah tentu banyak perjuangan yang membedakannya. Itu belum seberapa jika kita terlahir di lingkungan pinggiran, menjadi kaum marginal!

Wajahnya berkerut. Bahasa tubuhnya menorehkan tanda bahwa dia sedang berkonsentrasi. Hawa panas kota Surabaya membuat keringatnya bercucuran, beradu dengan polesannya di atas kertas putih itu. Tak lama, keusilannya kambuh. Adi, begitu biasa saya memanggilnya beradu otot memperebutkan spidol warna dari temannya. Hanya keributan kecil, pikir saya.

Siang itu, Adi bersama dengan hampir 50 anak lainnya membuat suasana ruangan panas ini menjadi benar-benar hidup. Keramaiannya tak kalah dengan pasar sore. Hingga sukses membuat hampir semua pengajar berteriak bak orator demonstrasi kelas kakap. Mengajak membuat majalah dinding (mading) pun terasa seperti koordinasi sebelum tawuran.

Tetap ramai hingga sejam berlalu. Tujuh karya mereka pun diabadikan serempak di depan para fotografer tjap kroepoek. Mengambil tema “Cita-Citaku”, aneka jenis gambar guratan masa depan terpampang. Mulai dari profesi, harapan, sampai ilustrasi yang tidak bisa didefinisikan menjawab keinginan daripada rasa lelah kita. Satu per satu kita amati. Pelan, keramaian itu terbendung dengan keceriaan.

SMS Kalimat Mutiara

Sungguh mudah saya mengucapkan "Saya seorang muslim". Namun sungguh sangat berat menancapkan iman dalam hati. Sungguh bangun malam itu lebih kuat untuk membersihkan jiwa dan bukti kekuatan iman seorang muslim. "Ya Allah berilah hamba kekuatan dan kemudahan untuk istiqomah qiyamul lail (sholat malam). Semoga Allah memudahkan niat kita".
Kalau tugas kuliah sudah selesai, rehat yuk! Biar besok bisa qiyamul lail, terlebih juga bisa shoum. (Mas Rifai)

Kupu-kupu tidak tahu warna sayap mereka. Tapi orang-orang tahu betapa indahnya mereka. Seperti juga dirimu, tidak tahu betapa indah dirimu. Tapi Allah tahu betapa istimewanya dirimu di mata-Nya. Ketika kau tunduk dalam syari'at-Nya. Ridho atas takdir-Nya. Tersenyum dalam musibah. Tegar dalam ujian. Teguh dalam pendirian. Semoga kau termasuk orang-orang yang terpilih menjadi hamba yang terindah di mata-Nya. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Amin. Keep spirit ya! :-)  (Mas Pujo)

Seorang adik mungil bertumbuh dewasa. Aku berdiri di jantung bumi dan menyadari bahwa hari telah senja. Membawa kenangan bersama dengannya bersama jingganya langit. Sepertinya, pagi tadi aku berlarian dengannya. Di sawah, ladang dan gemericiknya air. Seakan tak mau dia terjatuh dan menangis, aku tetap berdiri tegap menopangnya. Kini, ku haturkan salam untuk sang angin untuk membawanya pergi. "Kakak, terima kasih telah tertawa dan menjagaku kala pagi". (Dik Vemy)

7 Apr 2011

Lampu Merah!


Setiap hari ada 11 lampu lalu lintas yang wajib (juga terpaksa) aku lewati. Jika semuanya berhenti pas berwarna merah, otomatis waktu 15 menit ku bisa habis dengan menunggu di jalan. Nah, biasanya (hampir setiap hari) rata-rata aku menerobos 3 lampu merah. Antara mikir efektifitas waktu, taat peraturan, keselamatan diri, pengendara lain, hingga pak polisi. Tak lupa juga dosa.

Tau ah...

Open Recruitment Pengajar

Ayo monggo daftar dan bantu nyebarkan....

Dari Adik

Dari adik berbekal PAINT!