16 Dec 2014

Bersyukurlah!

Judul Buku: The Magic
Penulis: Rhonda Byrne



Bersyukurlah!

Kiranya, kata tersebut sudah bisa mewakili isi buku ini. Melanjutkan serial sebelumnya, “The Secret” yang juga bombastis, buku ini menjadi sebuah tutorial untuk berkehidupan lebih baik. Seperti dalam prolognya, penulis menekankan pada sebuah kekuatan kata. Banyak orang tidak menyadari kekuatan dari kata, yang merupakan sebuah teka teki keajaiban. Dan ketika teka teki itu terkuak, dunia baru akan tergelar di depan mata (review cover belakang).

Ibarat sayuran, buku ini seperti perasa kehidupan, semacam Monosodium Glutamat. Bukan inti kehidupan yang dipaparkan, tapi lebih terapi hidup lewat ucapan harian. Lewat ucapan syukur setiap hari. Dari bab satu sampai dua puluh delapan, buku ini memberikan instruksi harian “bagaimana menjadikan hidup lebih hidup”

Saya pinjam dari rekan kerja, ulasan buku ini seperti menampar para penggerutu. Seperti saya, yang dahulunya pernah merasa “Kok Tuhan tidak adil? Kok masalah hidupku bisa sebesar ini?”. Serta ribuan keluhan tentang kehidupan yang saya sadari justru menjadikan masalah menjadi makin rumit. Padahal, semua orang dewasa sepatutnya menyadari bahwa solusi lebih dibutuhkan dari suatu masalah daripada mendramatisasi kenyataan.

Dan buku ini menjawab penggerutuan hidup tadi. Jika ingin menjadikan hidup lebih baik (dengan kenyataan sekarang seburuk apa pun), bersyukur menjadi satu-satunya jawaban. Bersyukur tidak harus dimulai dari sebuah berkah yang kita terima, tapi bisa dimulai dari hal-hal sederhana.

Lihatlah sekitar kita, apa pun yang ada di depan kita adalah anugerah. Kita bisa menghirup udara setiap hari, kita menginjakkan tanah, kita bisa sarapan nasi, kita memiliki relasi kerja yang baik dan sejenisnya. Kesederhanaan dalam bersyukur diyakini bisa menghadirkan sebuah energy positif dalam setiap langkah.

Percayalah, hal-hal biasa dalam kehidupan akan menjadi hal yang sangat berharga ketika hal itu tiada. Sehingga, penulis memberikan instruksi untuk menuliskan 10 hal yang bisa disyukuri setiap hari dan diakumulasikan dalam 28 hari. Dari 28 bab di dalamnya, semuanya bercerita tentang kiat mensyukuri kehidupan. Penulis sendiri menuliskan buku ini berdasarkan pengalaman pribadinya ketika sudah keluar dari kehidupan kelam di masa lalunya.

Dan akhirnya, kehidupan penuh syukur semakin memberikan banyak kebijaksanaan berkehidupan. Maka, bersyukurlah!



Beberapa kutipan favorit dalam buku:

Seratus kali setiap hari saya mengingatkan diri bahwa kehidupan di dalam dan di luar diriku bergantung pada kerja keras orang lain, yang masih hidup atau yang sudah mati, dan bahwa saya harus menuangkan energi yang sama seperti yang telah dan masih saya terima. (Albert Einstein)

Sesudah semua ilmu pengetahuan dunia ini masih merupakan mukjizat, sangat indah, tak bisa dipahami dan ajaib bagi siapa pun yang mau memikirkannya. (Thomas Carlyte – Penulis dan sejarawan)

Sangatah mungkin kita meninggalkan rumah untuk berjalan kaki di udara pagi dan pulang sebagai orang yang berbeda (Mary Ellen - Pendidik dan Penulis)