Hidup itu seperti rutinitas untuk mengisi dunia di antara
dua hal saja: hidup sampai mati. Titik. Tinggal bagaimana warna hidup itu bisa
membingkai masa sempit di dunia ini menjadi hal yang menarik, dan tentunya
bukan sekedar satu warna rutinitas yang monoton.
Seperti pagi ini, mungkin sudah menjadi takdir saya yang
harus seperti ini. Toh, saya sebenarnya juga tidak terlalu mengeluh dengan
nasib ini. Agenda setiap minggu saya adalah membersihkan seluruh rumah seorang
diri. Mirip pembantu rumah tangga, hanya saya punya shift wajib hari minggu.
Mulai dari menyapu, ngepel, cuci piring, sampai ngatur-ngatur barang yang
sangat berantakan –karena tidak pernah dirapikan selama sepekan. Hitung-hitung
olahraga pagi, mengingat rumah ini lumayan melebar. Berseni bukan?
Kedua, saya ke pasar. Sudah menjadi hal biasa bagi saya,
berbelanja sayuran atau lauk mentah untuk keperluan masak. Hari ini: kangkung,
lombok abang, pencit dan ikan pindang. Sisanya masih ada stok di kulkas, begitu
kata juru masak rumah ini alias tante saya. Oke, budhal bareng adik.