24 Sept 2011

Aramsa



Hahai...Latihan nulis curhat yang biasa saja. Pagi ini adalah 24 september, bertepatan dengan wisuda ke-103 ITS. "Seharusnya" saya juga menjadi salah satu diantara ribuan wisudawan hari ini. Tapi, kenyataan tidak mau mengiyakan keinginanku. Yah, di tengah semester kemarin akhirnya saya putuskan untuk memolorkan diri. Menjadi mahasiswa veteran, itu istilah dari dosen favoritku. Mengawali langkah di semester sembilan itu seperti menutupi muka dengan comberan, isin cak! Haha

Sudahlah itu hanya sekilas info. Saya sebenarnya hanya ingin curhat tentang aktivitas hari ini.

Dinginnya dini hari itu semakin terasa, gara-garanya ada teman yang konsultasi alias curhat sampai sampai jam 2 malam. Teman sebangku SMA, cukup akrab. Curhat apa? ASMARA. Alamaak, salah alamat kayaknya anak ini. Namun karena kepala ku yang sudah cenat cenut ya  aku pun mengusirnya dengan paksa. "Hoaaammm...ngantuk jeh!"

Teringat sepanjang perjalanan hari itu saya juga berceloteh ria lewat SMS dengan seorang teman tentang wisuda dan kawinan, eh...pernikahan! Menerima setiap SMS-nya seperti seorang yang digelitik pelan-pelan tapi efeknya benar-benar pengen ngakak! Yah, dia akhir diskusi dia menuturkan jika brandingnya di Jurusan dan angkatannya sekarang, dia adalah mahasiswa yang kebelet kawin! Hahaha

Pagi hari ini sungguh melelahkan, sepertinya saya kurang tidur semalaman dan tidak bisa tidur. Saya tidak tahu ada apa dengan otak saya, dia selalu berkelana sendiri tanpa mau dikontrol. Bahkan cenat cenutnya pun seperti simpul reflek, sepenuhnya bukan kehendakku. Entah ada apa dengan pusat koordinasi fisikku ini. Efeknya, tidur pun seperti dikejar anjing. Menguras otak.

Mengawali aktivitas pagi dengan kaget. Sudah hampir seminggu di rumah ini ada Fany. Apakah dia wanita bertubuh molek dengan tingkah glamor? Bukan. Ia juga bukan seorang manusia. Fany itu anjing! Itu juga yang menjadi alasan aku sangat jarang pulang karena kalau mau sholat pun susah sekali mencari zona suci. Walaupun sebenarnya Fany itu lucu sekali. Hanya, najis kan tidak memandang tingkat keunyuan? Belum lagi, anjing itu kan pembawa najis mugholadhoh, najis besar coi!

Benar-benar tidak habis pikir. Serumah ada 4 orang termasuk aku, tapi yang sholat ya cuman aku, terkadang tanteku. Bahkan waktu bulan Ramadhan kemarin, terkadang saya harus puasa sendirian sementara serumah mengadakan pesta makan bersama, berkali-kali! Saya pun hanya bisa ngiler seember, tapi sudah terbiasa karena ini pengalaman tahun keempat puasa dengan mereka. Terkadang juga diiming-imingi. Yah, begitulah.

Agenda setiap sabtu, saya harus menjadi Ibu Rumah Tangga atau bahkan menjadi PRT. Mulai dari nyapu, ngepel, nyiram taman, nyuci, nyetrika dan segala urusan kebersihan dari depan rumah sampai WC. Olahraga bermanfaat nan produktif. Saya terbiasa melakukan hal ini karena sudah menjadi pembiasaan. Walaupun tidak disuruh.

Tepat jam 9, saya meluncur ke kediaman teman yang tadi malam curhatnya saya potong sepihak. Ia ingin bercucol empat mata. Tak terasa, dua jam ia curhat tanpa mendapatkan solusi atau pun kesimpulan. Hanya cengar-cengir dengan hidung mengembang tanda ia sedang tersapu...eh tersipu :)

Di tengah-tengah curcol, ada teman dari seberang juga yang mau curcol. Sudah saya tebak lagi, dia mau curcol tetang sosok dibalik komitmen backsteet-nya kepada kedua orang tuanya pas Wisuda hari ini. Sebenernya dia sudah menghubungi aku dari tadi malam, hanya telponnya tidak ku angkat. Ya, akhirnya saya telpon selama setengah jam-an gitu. Tapi nggak tahu, sudah clear atau belum, hehe. Terkadang mendengarkan orang curhat itu sudah meluruhkan separuh beban dalam pikirannya. Itung-itung sedekah gratisan.

Terakhir tentang teman jurusan yang sedang Wisuda, seluruh keluarga dan calon PW-nya tidak bisa hadir. Sakno. Padahal aku sudah menawarkan diri jadi PW-nya, tapi ditolak mentah-mentah. Lha mosok Wisudawan dan PW lanang-lanang, haha. Ya, semoga mendapatkan yang terbaik lah. Bener-bener komitmen totalitas!

Siang hari, hari ke-12 saya harus kontrol di RS Menur :)

#saya bukan pawang asmara rek

8 comments:

Upik said...

huahahahaha... beneran jadi tong sampah ya mas huda? yang sabar saja ya:D:D

hudahoe said...

apa beda konsultan gratis dg tong sampah ya? hahaha

Gpp lah, hitung2 latihan sebelum buka praktek resmi, haha
nti dipasangi "KLINIK ARAMSA HOE"
Pasti laku keras!

#plak!

An said...

"Siang hari, hari ke-12 saya harus kontrol di RS(j) Menur"

kenapa si konsultan yang jadinya masuk menur.. :D:D

hudahoe said...

Tanya kenapa?
Ada saat dimana saya normal dan bisa mendengerkan dengan bijak setiap curhatan, ada kala saya menjadi hang seperti orang linglung :)

"Psikolog gratisan" juga manusia bukan? Haha

tyzha said...

makasih ya aku disebut --''
gapapalah huda, kl mau sekali2 curhat soal aramsa ke saya juga boleh..ihik ihik..

jangan masuk menur dulu dong..tar ada yg nangis lhooo *kabur

Huda said...

eh, siapa yg nyebut situ? kan tidak ada nama sama sekali. Identitas narasumber adalah privasi bg blog ini, hehe...

sudah terlanjur masuk, dan air matanya sudah habis terkuras tuh, haha
*lebay

Lisāna said...

wwuuuaaahh. i like this. you're a professional! but... don't go hoping i'll be sharing my stories with you! :)

hudahoe said...

Eeeeaaaa...

Biasanya sy ndak minta, aplgi berharap orng lain untk crita. Tp ndak tau knp banyak orng mau terbuka dg sy, lapo sih?

dr laki-perempuan, ukhti-cewek tomboi, akhi-smpe MBA, dan juga temen seangkatan yg kmrin nikah :)

Post a Comment