4 May 2011

Sahabat Terbaik: Epilog


Teringat perkataan Pak Abdullah Shahab yang memberikan khotbah Jumat di Manarul beberapa bulan silam. Beliau melontarkan pilihan yang cukup membingungkan, “dalam hal bersedekah, mana yang akan anda pilih: bersedekah sedikit demi sedikit tapi ikhlas atau bersedekah banyak tapi masih belum ikhlas?”

Sebagai penganut faham materalistik (maksudnya kantong kering), saya pasti cenderung memilih pertama. Apalah artinya sedekah banyak kalau hati tidak ikhlas? Tapi jawaban yang beliau utarakan membuat sungguh menampar hati. Beliau memilih pilihan kedua. Mengapa?

Menurutnya, suatu ibadah itu harus diawali dengan paksaan, jangan menunggu hati ikhlas dulu untuk melakukannya. Seperti kasus sedekah, mentalitas untuk menyisihkan uang bisa terlatih kalau kita sering bersedekah banyak walaupun awalnya kita tidak ikhlas, lama-lama pasti ikhlas sendiri. Mentalitas seperti inilah yang jarang dibudayakan umat muslim. Masak untuk beribadah harus menunggu ikhlas dulu? Masak kalau mau sholat harus menunggu ikhlas menjalankan sholat? Masak mau sedekah banyak harus menunggu ikhlas dulu? Bisa-bisa sampai akhir hayat, kita tidak pernah melakukan ibadah!

Toh, kebanyakan mentalitas bersedah sedikit demi sedikit itu jarang terbukti dalam kenyataan. Beliau mencontohkan, misalkan jum’at ini infaq seribu rupiah. Apa pekan depan bisa 2 ribu rupiah? Dan apakah bulan depan meningkat lagi? Apakah tiga bulan lagi bisa 10 ribu? Belum tentu, mampu istiqomah untuk bersedekah saja masih dipertanyakan.

Untuk itulah, mentalitas untuk memaksakan diri dalam beribadah itu mutlak diperlukan. Bahkan pilihan untuk masuk atau titip absen (TA) saat kuliah pun harus dipaksakan. Apalagi urusannya dengan Tuhan.

Nah, bagaimana dengan sahabat kalian, kawan?

7 comments:

anla arinda said...

jika terus menggunakan alasan keikhlasan, lantas infaq seribu dianggap lebih ikhlas, kapan majunya?
Mungkin ada baiknya kita ganti mindset menjadi,
infaq seribu saja manfaatnya sudah besar, apalagi kalau kita infaq seratus ribu?

Btw, tulisan sampeyan bagus, kenapa ndak bikin buku?

hudahoe said...

Ya, sepakat! Saya itu nggak hobi nulis buku tentang ceramahan, lebih suka merenung bersma. Biar kesannya tidak mendoktrin apa yang saya (sok) tahu-kan. Buku? On progresss.....loading 80%.....

sdgds said...

betpark
tipobet
betmatik
mobil ödeme bahis
poker siteleri
kralbet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
bonus veren siteler
Z2CS

betturkey giriş said...

betmatik
kralbet
betpark
tipobet
slot siteleri
kibris bahis siteleri
poker siteleri
bonus veren siteler
mobil ödeme bahis
MİWGU

mehmet said...

salt likit
salt likit
heets
canlı sex hattı
https://girisadresi.info/
6OSEAP

azra said...

adana
adıyaman
afyon
ağrı
aksaray
T7JTK

melih said...

bursa
malatya
denizli
şirinevler
esenyurt

TTVN

Post a Comment