Mana
ada sih orang kepelet ngaku kalau dirinya kepelet? Kalau memang ada, pasti
Partai Dukun Indonesia tahun depan laris manis jadi caleg, bisa kalah tuh semua
caleg professional atau pun yang abal-abal macam artis. Wanda Hamidah, Rieke
Dyah Pitaloka, Jokowi, Farhat Abas sampai Dede Yusuf lewat dah semuanya.
Tapi
ya itu tadi, mana ada orang pelet ngalahin dukun pelet? Bisa-bisa, para dukun
duduk di kursi DPR menggantikan para legislative yang lagi sibu merumuskan UU
anti pellet-memelet. Lalu, apa jadinya jika para dukun itu membentuk kabinet
yang dimana presidennya juga seorang dukun?
Katanya
sih, kekuatan pelet itu menyeberangi lautan segala. Dulu, pas ada tragedy
Sampit, katanya ada pelet dari Madura yang menyerang sampai ke suku Dayak di
pedalaman Kalimantan. Keren ya pelet itu? Ngalah-ngalahi rudal balistiknya
Korea Utara.
Melet pun banyak caranya, dari yang “hanya”
menggunakan jampi-jampi, meminjam organ tubuh yang mati misalkan kuku, rambut,
dsb, ada juga yang hanya dengan menggunakan kedipan mata. Ah masak dengan
kedipan mata bisa melet? Coba tanyakan pada Eyang Subur.
Dan,
ada yang lebih canggih lagi metode pelaksanaan pelet yang baik dan benar tanpa
meninggalkan secuil sidik jari pun! Caranya gimana? Hanya dengan modal kebaikan
dan kebijaksanaa, begitulah kalimat yang tertera dalam jimatnya.
Gak
percaya? Ini buktinya.
Oh
yah, ini bukan pelet untuk memancing lho ya. Bukan!
No comments:
Post a Comment