18 Mar 2009

Kenapa Hatiku Resah ?


Perjalanan hidupku yang telah ku lalui lebih dari seperlima abad pun tidak bisa memberi sebuah jawan pasti kenapa saat ini hatiku benar-benar resah., Ketika aku termotivasi untuk selalu berbuat dan berbuat demi kebaikan sesama. Namun, apa yang aku rasakan saat ini adalah sebuah tanda tanya besar, kenapa saya tidak bisa memahaminya dan tak kunjung menemukan esensi dibalik apa yang kurasakan saat ini. Entahlah..
Sebuah kisah klasik perjalanan seorang manusia yang mengembara mencari makana kehidupan yang sesungguhnya. Menjelajah seluruh ruang dan waktu yang ada dengan bekal semangat dan keyakinan tentang sebuah harapan yang diyakini harus menjadi kenyataan. Beribu-ribu sentilan kecil, besar hingga bak gunung kilimajaro telah ku jalani dengan goresan luka-luka yang sampai sekarang beberapa belum mengering. Dari situ pula, ada banyak makna yang terukir permanen menghiasi paradigma hidupku hingga bisa menjadi seperti saat ini.

Keyakinanku pun menjadi sangat kuat sekali hingga kejadian itu tiba. Aku tidak pernah berpikir atau berharap bahwa akan terjadi sebuah peristiwa yang menurutku tidak bisa terdefinisikan dengan jelas. Hanya sebuah tanya yang bisa ku gantungkan seraya berharaop hal terbaik dari-Nya. Entahlah, semakin lama diriku semakin bimbang dengan apa yang telah lama aku yakini benar untuk kulakukan walaupun terkadang samar-samar terdengan rasa hambar terbesit pada nuraniku. Menjerit kecil hingga sering ku baikan karena padatnya aktifitas yang harus kujalani. Memang aku seharusnya tidak menyalahkan semua hal yang telah aku tetapkan harus ku jalani, tapi inilah diriku seorang manusia yang saking keras kepalanya sering kali kalau tidak disentak tidak akan sadar tentang apa yang telah diperbuatnya, duh dasar kepala batu.
Dengan analisa serumit teori tranformasi La Grange pun hal ini susah untuk didefinisikan bahkan tidak akan pernah bisa diperoleh dari teori ilmuan manapun, sebuah permasalahan kompleks yang tiada duanya di dunia ini dan baru pertama kali kualami selama hidup. Dan hasilnya, sampai saat ini belum ditemukan jawaban atas apa yang kurasakan. Menggantung sampai aku bisa menjawab sendiri dan bisa melangkah pasti tanpa terbayang-bayangi dengan hal yang seharusnya bisa kuselesikan dengan segera.
Huh, saat ini hanya analisa-analisa kecil yang bisa kulakukan sembari menelaah lebih lanjut dari apa yang telah ku lakukan selama ini sembarui berharap hal terbaik dari-Nya. Kerebahkan tubuh ini dengan sebuah senyuman dan akan selalu ku katakan “au percaya bahwa aku bisa menyelesaikan hal ini dan kuyakini hal terbaik pasti akan datang kepadaku”. Amin

No comments:

Post a Comment