Sejenak Ku kedipkan mata
Sekedar rehat melihatmu
Dengan tatapan kosong
Tak bermakna
Bisu
Ada satu hal yang kuingat
Kala barisan air langit meluncur
Derap hawa dingin menyeruak bebas
Ku lihat matamu sayu tak terurai
Untuk sebuah alasan
Bahwa masa sekarang harus ada
Bersama dengan hembusan nadi yang sekarat
Dan seruas harapan di masa depan
Kamu tahu
Saat itu dirimu begitu lemah
Tergolek meratap lemas
Dengan bau nyinyir keputusasaan
Berpendar
Dan robek
Dan aku
Serasa singa ompong
Aku juga diam
Tidak juga bergeming
Sambil menatapmu terus
Berharap kamu bisa tersenyum
Ya, hanya berharap
Mustahil untuk lebih dari berharap
Hingga kita menyadari
Kita 2 insan
Ini 2 dunia
Bersepeda bersama
Sampai mutung
Atau mencapai titik finish itu
*dan nyatanya aku tidak mutung :)
Sekedar rehat melihatmu
Dengan tatapan kosong
Tak bermakna
Bisu
Ada satu hal yang kuingat
Kala barisan air langit meluncur
Derap hawa dingin menyeruak bebas
Ku lihat matamu sayu tak terurai
Untuk sebuah alasan
Bahwa masa sekarang harus ada
Bersama dengan hembusan nadi yang sekarat
Dan seruas harapan di masa depan
Kamu tahu
Saat itu dirimu begitu lemah
Tergolek meratap lemas
Dengan bau nyinyir keputusasaan
Berpendar
Dan robek
Dan aku
Serasa singa ompong
Aku juga diam
Tidak juga bergeming
Sambil menatapmu terus
Berharap kamu bisa tersenyum
Ya, hanya berharap
Mustahil untuk lebih dari berharap
Hingga kita menyadari
Kita 2 insan
Ini 2 dunia
Bersepeda bersama
Sampai mutung
Atau mencapai titik finish itu
*dan nyatanya aku tidak mutung :)
No comments:
Post a Comment