12 Dec 2010

Bukan Aktivitas Rutinitas

Aku awali hari ini dengan mengedit berita sekitar jam 8 pagi. Menyeruput kopi dan dinginnya ruangan ber-AC di kantor. Walaupun aslinya aku tidak begitu kuat dengan sistem pengkodisian udara bernama Air Conditioner, tak berarti aku harus meninggalkannya. Hanya satu buah berita yang ku edit. Hasilnya? Gara-gara tidak melihat tanggal uploadnya, akhirnya beritanya hilang dari situs utama ITS. Ngilang ke tanggal 1 januari 2010. Wow!

Dengan jurus Hypertext Preprocessor alias PHP, aku belajar mengobrak abrik kekeliruanku itu ke jalan yang benar. Sekali dicoba, tidak bisa. Dua kali, sama saja. Tiga, empat kali, nihil. Akhirnya saya menyerahkan begitu saja sambil berharap ada redaktur yang bisa membantu saya (selain bantuan do’a tentunya). Dasar pengetahuan IT ku yang minim sekali, jadinya untuk mempelajari dash board web segedhe itu, saya masih kocar kacir.

Daripada nglamun terus, saya lanjutkan dengan mempelajari slide yang akan sampaikan dalam pelatihan di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi. Sudah saya siapkan dari malam, namun saya juga perlu sesi pelemasan bibir agar pandai bersilat lidah. Eits, saya lupa waktu itu saya sudah mandi duluan lho. Walaupun belum bisa ganti baju dari kemarin.

Karena ada amanah beli air kemasan dan air gallon, saya meluncur ke Keputih untuk membelinya. Sendirian namun membawa 1 dus air 600ml dan 1 buah gallon yang berisi air penuh. Agak memaksakan diri,  namun karena tidak ada orang jadi ya harus dipaksakan. Sekalian saya ganti baju dan tentunya mengubah penampilan diri.

Sampai di kator, ada up grading reporter yang mengundang reporter detik.com. Saya putuskan untuk meluncur ke jurusan Material. Di sana mengisi pelatihan kurang lebih 1,5 jam dengan membawa sertifikat dan tentunya dapat oleh-oleh, hehe. Di kantor saya makan siang sekaligus sarapan gratis dari Bu Korlip yang selalu terlihat bersinar-sinar setiap hari. Lanjut dengan sholat dzuhur.

Lanjutkan dengan rapat pembentukan tim untuk buat Buku. Nah, amanah baru jadi pasti ada kerjaan baru selama hampir setahun ke depan. Kita diwajibkan membuat buku untuk diterbitkan yang harus berhubungan dengan ITS. Target kita, bisa tembus toko buku. Agak susah karena saya adalah satu-satunya yang dari angkatan 2007 sedangkan yang lainnya angkatan 2008 dan 2009. Terlihat paling tua bukan? Namun, karena ini amanah saya, mau gimana lagi.

Selesai rapat, saya sempat facebook-an dengan teman. Eh, ada teman yang curhat. Bukan sembarang curhat ini. Karena teman saya curhat masalah asmara.  Parahnya lagi, yang curhat itu malah akhwat. Dan tiba-tiba ikhwannya juga ikut nimbrung bareng. Jadi saya seolah-olah dicurhati dua orang yang berbeda namun terikat. Bakat psikolog saya pun kumat.

Perjalanan dilanjutkan ke Unair bersama teman saya, Guntur Muda. Ada undangan dari pemberi beasiswa saya, Eka Tjipta Foundation untuk mengikuti acara Rossy Goes To Campus. Acara seru banget. Mengangkat tema “Indonesia Tangguh” dan membawa 4 narasumber TOP, ada Yenny Wahid putrinya Gus Dur, Dr Daniel Sparingga, Rachmat Gobel dan Ahok. Juga tentunya ada pembawa acaranya, Rossy Silalahi. Di tengah acara ada pula Gus Ipul, Wagub Jatim. Ditutup dengan nyanyian dari Glen Fredly dan hysteria kaum hawa. Saya mah nggak tertarik sama sekali dengan sesi ini.

Kembali ke kampus untuk mengembalikan helm. Saya sempat ke masjid untuk sholat ashar dan mengobrol intens sama Guntur. Tentang apa? Dasar pria jomblo, kita bicara tentang perempuan, hehe. Wajah Guntur yang senantiasa saya rasa cap hidung belang senantiasa menjadi sasaran saya untuk melakukan introgasi eksklusif. Akhirnya saya pun bisa mengorek informasi ke dia namun dia sendiri belum bisa mengorek saya, hehe.

Menuju kantor, menemani Icha yang tidak bisa menginstal software AutoCad. Padahal dari tadi pagi dia sudah mencoba banyak versi. Saya coba membantu, namun hasilnya nihil. Dasar program aneh, maunya hanya pada spec laptop tertentu. Entah salah siapa, namun akhirnya icha dengan meminjam sepeda saya nyari lagi pinjaman installer di luar.

Aku kembali berkelana. Kali ini untuk mencari nafkah. Saya menuju ke daerah Semolowaru untuk ngelesi anaknya dosen Unair. Namanya Ary, anak Smala yang cerdas sekali. Jadinya kita lebih sering diskusi dari pada sesi saya mengajarnya, hehe. Karena saya sendiri agak lelah, beberapa kali saya menguap dan ngantuk. Namun akhirnya les diakhiri dengan banyak tanda tanya. Maklum, kita melangkahi materi sekolahan.

Saya kembali ke kampus. Ke kantor untuk memperbaiki tulisan tentang kunjungan SBY ke ITS hari selasa depan (14/12). Ditambah dengan mengedit dua berita yang ngendon di dapur ITS. Aktifitas saya hari itu hampir saya akhiri karena mengantuk. Namun karena adik saya di UGM sedang edan (begitu dia mengistilahkan), saya pun chat dengan dia hingga 2,5 jam kemudian. Tentang banyak hal dari rencana masa depan, keluarga, kuliah sampai hal pribadi. Yah, masa depan yang ghaib memang harus dipersiapkan dengan rencana yang matang. CIIIIAAAAATTTT!

Jam setengah 12 malam, niat hati mau menaruh kelopak mata untuk istirahat. Tapi ada teman yang curhat lagi. Kali ini ikhwan yang sangat alim sekali karena biasa saya panggil ustadz. Curhat tentang apa? Akhwat! Wah, virus pink sudah menjalar kemana-mana. Ya, walaupun otak saya sudah tinggal 5 watt, saya layani permintaan konsultasi singkat itu.

Malam pun merangkak tajam. Sudah hampir setengah satu malam. Justru aku masih terjaga. Akhirnya saya putuskan untuk tidur dengan paksaan. Saya pun tertidur dengan pulasanya. Nikmatnya tidur kalau capek.

11 Desember 2010 di Kantor

No comments:

Post a Comment