9 Dec 2011

Mereka Telah Beramal Nyata


Tulisan ini copast dari salah satu grup fb, hanya sebagai motivasi untuk berkarya dan menulisa. Cekidot!


By: Decka V. Ginanjar*

Rasa penasaran ana kini terjawab sudah. Sore itu ana sengaja meluangkan waktu untuk mencari buku itu. Setelah solat Ashar, dan sembari menunggu waktu buka puasa (9 Muharram), ana langsung menuju Gramedia di jalan Basuki Rahmad. Tidak terlalu lama, buku itu berhasil ana dapatkan, dibantu oleh seorang karyawan Gramed. Setelah membayar, ana langsung mencari tempat duduk dan langsung membaca buku itu. 

Membuka lembar pertama dari buku itu aku menemukan kalimat ini, Thanks to: KAMMI, Pak Kartono, Para Pengajar Taman Baca Kawan Kami, dan Orang-orang yang berjuang memberantas prostitusi. Membaca lembar ini, ana merinding bercampur haru. Ana mulai membaca buku itu lebih dalam lagi. Membaca lembar –lembar selanjutnya, memunculkan rasa haru bercampur rasa bangga dalam diri ku. Tulisan itu masuk menyetuh hati . 

Dan perasaaan itu semakin tak terbendung ketika melihat beberapa foto nyata dalam buku itu. Tak tahan rasanya , aku pun meneteskan air mata ditengah ribuan buku dan orang-orang yang berlalau-lalang di dalam Gramed.

Permata Dalam Lumpur (Merangkul Anak- anak Pelacur dari Lokalisasi Dolly), inilah buku itu. Buku yang ditulis oleh akh Satria Nova dan Nur Huda ini adalah kisah nyata yang inspiratif. Mereka mengungkap kisah orang-orang yang terjebak kedunia hitam. Kisah memilukan para pelacur dan mucikari. Kisah anak-anak setempat yang terancam hancur dan rusak masa depanya. Dan para relawan (khususnya kader KAMMI Surabaya dan aktivis mahasiswa dari ITS) yang berusaha ikut memberikan perubahan atas ketimpangan social yang terjadi di Dolly. Sebelum membaca buku ini saya telah banyak mendengar laporan pahit manisnya kondisi disana. 

Kondisi pengajar, kondisi anak-anak yang dibina, hingga kegiatan yang mreka lakukan. Tapi itu hanya “ana dengar” , ana belum melihat kenyataanya. Tapi kini…. buku itu tlah menjawab semua rasa penasaran saya. LSO Lentera Harapan yang kini masih dibawah koordinasi KAMMI Daerah Surabaya juga menjadi salah satu judul BAB dalam buku ini. Sungguh menyesal rasanya, jika dulu usul (baca:pendapat) saya, ”LSO Lentera di bubarkan saja” dalam forum musda dan forum- forum sebelumnya, benar-benar disetujui.

‘Ala kulli hal, saya ingin menyatakan. Buku ini recommended..!, sangat layak di baca oleh kita maupun walikota. Mereka telah berkontribusi nyata. ! Selanjutnya adalah siapa….? Semoga kita. Ana sampaikan penutup: Mari ber-Amal Nyata!

*Pengiat KAMMI Daerah Surabaya

No comments:

Post a Comment