26 Jan 2012

(Tentang) Lelucon Mayat


Buku yang saya temukan di bawah tetumpukan barang-barang bekas ini sungguh membuat saya ndak habis pikir. Ini buku tentang sisi lain dunia mayat, fisik manusia yang sudah tidak bernyawa. Kadang gilo, kadang ngeri, pengen muntah dan lucu. Aneh kan? Si penulis sangat piawai meramu hal tabu dengan tulisannya yang semi humor, tapi tetap ilmiah.

Bayangkan, ada satu bab yang berisi tentang bagaimana para dokter "belajar" tentang permak wajah dengan menggunakan mayat kepala saja. Ya, mayat kepala saja yang diambil dari tubuh manusia dengan cara digergaji. What? Jijik coi. Tapi si penulis bisa meramu dengan bahasa yang natural, tidak menjijikkan. Sampai pada komentarnya saat melihat gelondongan kepala bertumpuk seperti pameran. Dia hanya berkomentar, "buruk sekali potongan kepalanya, gergajinya tidak bagus, terlalu kasar"

Alamaaakkk....Kudu muntah!

Ada juga bagian sejarah gelap kedokteran dunia zaman dahulu. Saat praktek bedah masih baru seumuran jagung, praktek pembedahan tidak mendapatkan ijin legal dari gereja (karena dianggap dosa, jika tubuh manusia diceraiberaikan), maka para dokter pun menggunakan mayat manusia secara ilegal untuk dijadikan kelinci percobaan. Mayat yang digali secara ilegal di kuburan. Sampai ada jasa penggalian kuburan yang bergaji hingga 14x lipat UMR kala itu.

Ada kalimat yang paling saya suka di buku ini. Ini kenyataan abad ke-18 ketika harga mayat sangat mahal di dunia medis, hingga berimbas pada mahalnya biaya kalau hendak kuliah di Fakultas Kedokteran (hal ini juga dialami di negara kita).

"Bahkan di negara bagian California selatan, biaya masuk universitas kedokteran pun tidak harus dibayar dengan uang, bisa digantikan dengan sejumlah mayat"

Mau baca buku ini? Pastikan anda tidak sedang makan, ingin makan atau malah belum makan seharian. Dijamin nafsu makan turun, cocok untuk terapi diet :P

Sebuah resensi ngasal dari buku berjudul "Stiff: The Curious Lives of Human Cadavers Author" karya Mary Roach, seorang jurnalis. Masih ngasal karena belum selesai baca :)

No comments:

Post a Comment