14 Mar 2011

Balajar Melek



Nasib bawaan entah dari mana. Beberapa hari terakhir hobi insomia. Pagi tadi lebih parah, hanya tidur setengah jam. Lebih gokilnya lagi, kurang dari jam enam pagi, sudah harus dipaksakan berkendara sekitar 26 km dari tandes ke bandara juanda. Dengan mata yang kembang kempis plus nafas mirip nafas buatan, harus melaju dengan kecepatan tinggi. Nasib.

Dari Juanda, meluncur ke kampus ITS. Wuih, ternyata bener juga kata guruku, kalau warga Surabaya itu sekitar 1,5 juta kalau malam. Kalau siang menjadi 3 juta, sisanya datang dari kota-kota sebelah untuk mengais rejeki. Dan, jalanan surabaya merayap mirip hewan kaki seribu. Macet...Nggremett....

Di kampus saya ngedit berita lumayan banyak (lupa jumlahnya berapa). Sebagai balas budi, lha pekan kemarin aku cuman ngedit 3 buah berita, hehe. Kuliah, menyenangkan. Walaupun hasil kuis anccuuurrr, hahaha. Sore hari nunggu dosen kuliah sampe njamur,eh ternyata nggak datang. Dasar! tiwas nunggu hampir sejam.

Ke kantor lagi, niat hati mau pulang tapi hujan. Yo wes, lanjutkan dengan mengedit berita. Curcol dengan rekan-rekan yang lebih muda. Ada hanif yang bingung nyari koneksi buat eceng gondok tugas despronya. Toni yang duet sama eka. Si esy yang (lagi-lagi) curhat. Dan ada rian, dia datang langsug dari jakarta boi!

Lelah? nggak. Mataku masih kuat dan tidak mengantuk sama sekali. Aneh kan? (curhat dodol)

4 comments:

rio said...

semangat UGM.. smangat wartawan (gosip)..

hudA said...

Semangat!
Dapat salam dari Mb UGM untuk yang kesekian kalinya, ok bro?
nggak nitip salam balik?

rio said...

yo.. salam balik..
ayo tak ajak mangan2..
Gudek yo...

Huda said...

ayooookkk....
boleh, ayo ke jogja lagi tapi kudu bayari yo :-)

Post a Comment