15 Aug 2010

Tua-Tua Kancil, Tambah Tua Tambah Gokil


Tiba-tiba perutku sakit mendadak, bukan karena pengen boker tapi lebih karena akibat tekanan berlebih dari mulut turun ke perut. Kakean ngguyu, hahaha. Ngguyu jamaah lebih tepatnya. Saya akui, judul diatas klop dengan parade lawak yang digawangi oleh Mbok-Tombro. Dari segi tampang, mereka sangat jauh dengan kemolekan Shinta-Jojo, tapi urusan menggoyang perut, mereka tak kalah sama Rowan Atkinson (Ada yang nggak kenal? Guru Besarnya Haryo, Mr Djayoezman).
Kisah ini dimulai saat saya sendiri, haryo, dimas, tombro, niko, mbok, chibi dan anita bertandang ke rumah etika. Ini bukan sekedar silaturahim biasa, acara buka bersama kali ini lebih mirip ajang audisi Akademi Pelawak se-Indonesia Raya. Kontestan paling favorit pemirsa tentunya dua sejoli, Mbok feat Tombro. Yang tak datang bukber edisi pertama 1431 Hijiriah kali ini, sangat disayangkan sekali. Karena temen-temen tidak bisa menyaksikan acara secara live yang disiarkan langsung oleh stasiun TV Space Toon (Sangat direkomendasikan bagi balita untuk menstimulus otak kanan, asal tidak menjadi miring ke kanan saja).


Setting tempat ada di teras rumah dan surau/mushola. Saya kutipkan beberapa scene yang masuk top rate situs video Up To You :
Ceritanya Sekolah lama kita sudah didirikan kantin kejujuran, untung terus dan sukses menjadi pilot project (percontohan) oleh dinas pendidikan kota Surabaya. Apa tanggapan kita?

Mbok : “Coba kantin itu dibuka pas zamannya kita, paling wes amblas kabeh. Lha biyen pas tuku bakso ngomonge jukuk kupuk loro padahal telu sing dimaem.” (Ini ceritanya buka aib dengan cara yang paling bisa diterima penonton)

Sambil tidak percaya dengan berita bahwa kantinnya untung terus.

Mbok Lagi : “Heh, dapet untung dari mana coba? Paling-paling ono sing nombok’i”

(Bayangkan sendiri ekspresi Mbok dengan segala hal musykil dalam dirinya, pis Mbok! Aku ojo dipelet yo, hahaha)
******
Ini saat paling dinanti oleh kaum hawa se-dunia akhirat, sesi pemotretan. Ada yang suka pose mirip Tamara mBlesety, Pingkan Mambuu, sampe ada yang sok pengen terlihat seanggun Kate Winslet, namun yang tampak malah mirip Aming kecemplung got (sapa yang ngrasa? Kejujuran terkadang memang menyakitkan rek, hehehe). Dengan spontanitas tingkat tinggi,

Mbok : “Kalau bisa photo aku sampe kelihatan kurus yo?

(Sambil mengarahkan telunjuknya ke depan)  “Tapi koen jukuk gambare kudu nang kooooonooooooooo” (jauuuuuuh didepan sampai orangnya pun tidak terlihat)

******

 Waktu mau pamitan pulang, ada sesuatu yang tertinggal di dalam surau.

Mbok : Dim (Dimas rek), jukukno jimatku nang kono.

Tebak apa jimatnya? Sisir rambut! Mungkin bagi Mbok, sisir itu adalah benda keramat hasil semedinya selama seribu tiga tahun di puncak genteng rumahnya. Mungkin benar lirik ini : Apalah artinya hidup, tanpa sisirku (lagu “Tanpa Sisirku” Agnes Monica).
 *****
Ini cerita dari Tombro. Masih ingat ketika kita harus lari keliling kompleks jaman olahraga dulu. Untuk mengetes “perjuangan” si murid, sang Guru, pak Gatot (Bener g?) menjadi agen mata-mata (kok mirip film dari Madura ya, Salt?). Beliau mengendarai becak dengan kacamata tebal sambil mengiringi Batalyon Smala student runner. Eh tiba-tiba malah ada murid yang menghentikan becaknya untuk menumpang. Begitu dibuka kacamatanya,           CI…….LUK…..BAAAA…(Dengan gayanya Meysi, kenal nggak?)
ABRAKADABRAAAAA….
Sambil dielus-elus lampu ajaibnya, keluarlah….KATAK HITAM….
Tombro : “Bayango ekspresi arek iku, pasti mlayu nggak karuan”
 *****
 Ini tentang memori saat kita harus mengabdikan diri di jalanan Surabaya. Dalam rangka green day atau hari bumi kalau tidak salah. Kita disuruh membagi-bagikan tempat sampah dari gelas air minum kemasan bekas kepada pengendara mobil. Satu hal yang paling saya ingat adalah, saat kita mencoba menawarkan dari satu dua mobil yang lewat. Sangat disambut dengan baik, bahkan Kity (Kiptya rek) sampai dapat beberapa biji uang receh. Dikira, kita adalah pengemis sambil ngathong bawa-bawa gelas plastik, hahahaha. Sungguh bakat yang luar biasa dan sangat potensial untuk dikembangkan. Ayo kit! Hahaha.
*****
Kisah ini saya tutup dengan parade dari Mr Haryo. Kelas XI. Di sudut kelas yang maha luas itu. Deady membawa sebungkus krupuk. Dia menawarkannya kepada saya dan haryo yang tepat berada di samping saya. Dirasa-rasa, krupuk berbentuk aneh ini, rasanya juga aneh. Dalah hatiku, rasanya kok aneh.
Haryo : “Rasane kok aneh yo, bedo”
(Wah, ternyata lidahku sehaluan sama haryo)
Deady : “Iyo ta?”
Haryo : “Iyo, rasane bedo karo rujak cingur”
!!$$@#^&*!%^*^%&!*^%)(&^%!

NB : - Jika ada kesalahan ketik ataupun kesamaan tokoh, hal itu sangat disengaja untuk menjatuhkan mental teman :D

-      Ini tulisan pertama saya tanpa mengindahkan EYD blas. Agak aneh nulisnya. Tulisan lain bisa di klik di www.danish-azman.blogspot.com atau www.its.ac.id (Promosi)


 See u on next breaking (news)

5 comments:

reka said...

Aku sering moco artikelmu..
guaplek..gak nyongko lek iku huda p2 biyen..hahaha...

reka-sipil

deadyrizky said...

sumpah
aku sik gak paham dengan maksud danish-azman
jeneng opo seh iku?

hudahoe said...

@ reka
Heh, reka sopo? Reka tandes ta?
Pasti moco nang website ITS yo? Hobi baruku buat geger ITS lewat tulisan, hehehe

@ deady
iku bahasa arab, silahkan diterjemahkan sendiri artinya.

deadyrizky said...

azzam seorang berkebangsaan Denmark ya?
menurut Google Translate sih inih

hudahoe said...

Dudu cak. Sederhana kok, tdk terlalu filosofis. Cari aja arti setiap katanya. Ok?

Post a Comment