14 Oct 2011

Berjilbab dan Berkacamata



Ihwal tentang hal yang diulang-ulang berkali-kali dengan bermacam-macam nada-nada emosi.

Y : "Ya, pokoknya pertama harus wanita"

N : "Ya iyalahhh...Kalau itu mah nggak usah disebut-sebut"

Y : "Hehe...(nyengir)...berjilbab dan berkacamata"


N : "Ohww...Simpel ya, itu kan banyak sekali di jurusan kita. Mau pilih yang mana?"

Y : "Kalau bisa yang akhwat"

N : "Emang perempuan bukan akhwat ya?"

Y : "Ya beda lah. Kalau akhwat itu kan (salah satu cirinya) berjilbab lebar, kalau perempuan itu asal berjilbab aja, mirip orang naruh kain di kepala. Asal nyantol"

N : "Hehehe...iya sih...Nah, uda nemu belum?"

Y : "Masih dalam perjuangan mencari"

N : "Okelah...kalau pun dapatnya yang berkacamata tapi belum berjilbab ya tinggal dijilbabi to. Pake kain taplak meja terus dipasang kan uda jadi jilbab lebar"


Terdiam sebentar. Lalu, ngakak bersama.

Tiga tahun berselang.

Y : "Masih sama, berjilbab dan berkacamata"

Titik.

2 comments:

toni said...

saya doakan sukses mas bro :) ahahahaha

hudahoe said...

makasih yahhh :)
sesuatu banged do'amu itu....

jangan dipikir macem2, ini curhatnya temen jurusanku. Hanya teringat saja, dan lagi pengen saya tulis.

Post a Comment